masukkan script iklan disini
Dompu - Beberapa waktu terakhir Kabupaten Dompu sering dilanda kejadian bencana alam berupa bencana banjir yang menyebabkan rusaknya sarana prasana infrastruktur seperti sarana prasarana jalan, bendungan, jembatan dan tanggul.
Kerusakan sarana dan prasarana tersebut menyebabkan muncul berbagai persoalan seperti meluapnya air kepermukiman masyarakat di musim hujan, putusnya sarana transportasi darat akibat rusaknya jalan dan jembatan, kurangnya pasokan air bersih dan kebutuhan irigasi akibat terjadinya sedimentasi sungai dan bendungan.
Cuaca ekstrim sering menjadi penyebab munculnya kejadian bencana alam yang berdampak tidak berfungsi normalnya sarana prasaran infrastruktur penting yang dibutuhkan masyarakat.
Hal tersebut ditandaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Aris Ansyari, ST., MT, Jum’at (14/04/23) di Ruang Kerjanya.
Diakui Kadis Aris Ansyari, beberapa waktu terakhir OPD yang dipimpinnya sering menghadapi rusaknya sarana prasarana infrastruktur sebagai dampak dari kejadian bencana banjir dan tanah longsor.
Menurutnya menyikapi kondisi yang demikian menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas PUPR untuk dikerjakan dan diselesaikan.
“Mengatasi keadaan tersebut, Dinas PUPR bersama Pimpinan Daerah akan bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat menangani permasalahan yang ada walaupun dengan kondisi sumberdaya terbatas baik peralatan kerja maupun penganggarannya”, katanya.
Berikutnya Kadis yang kerap disapa akrab Dae Aris ini dengan kejadian bencana alam tersebut Dinas PUPR tetap melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin demi berjalannya kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
“Kejadian bencana alam yang menyebabkan rusaknya sarana prasarana infrastruktur di daerah ini, Dinas PUPR akan tetap melaksanakan tugas dan fungsinnya dengan baik sehingga kehidupan sosial masyarakat dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan”, ujarnya.
Ditambahkannya terkait dengan upaya perbaikan sarana prasarana yang rusak pihaknya bersama OPD teknis lainnya berjalan kaki mengitari sepanjang bantaran sungai guna melakukan peninjauan lapangan.
“Memastikan berbagai kerusakan akibat bencana banjir bersama jajaran terkait lainnya menelusuri bantaran sungai dari Kelurahan Karijawa, Kelurahan Simpasai, Kelurahan Kandai Dua hingga Desa Wawonduru dan Kelurahan Monta Baru Kecamatan Woja”, tuturnya.
“Wilayah kelurahan dan desa sebagaimana disebutkan menjadi wilayah yang sering terkena dampak bencana alam banjir setiap tahunnya dan di lokasi tersebut kami turun melakukan peninjauan lapangan”, sambungnya.
Dia menegaskan berbagai kerusakan sarana prasarana infrastruktur yang terjadi sebagai dampak dari bencana banjir tetap menjadi perhatian dari OPD yang dipimpinnya.
“Berbagai kerusakan sarana prasarana infrastruktur sebagai dampak dari bencana alam tetap menjadi perhatian dari Dinas PUPR dengan mendayagunakan potensi dan juga kewenangan yang dimiliki”, tegasnya. (JD/01)