masukkan script iklan disini
Dompu - Dampak buruk pandemi Covid 19 pada dunia pendidikan adalah hilangnya semangat belajar Siswa-Siswi, Akibatnya beberapa Sekolah ditemukan kurang fasih membaca dan menghitung terutama di daerah pesisir.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu melalui Kabid Dikdas Muhammad Asyrul Riady S.Pd.SD yang ditemui wartawan mengakui dengan adanya adanya Siswa-siswi yang kurang mampu membaca dan menghitung akibat dampak dari pandemi Covid 19.
"Pendidikan mengalami Learning lost atau hilangnya semangat belajar siswa-siswi untuk belajar sehingga berdampak pada prestasi akademik di masa pandemi Covid 19 yang menyebar samapi ke pelosok," ungkap Kabid Dikdas juga selaku ketua PGRI Kabupaten Dompu saat sekaran, Senin (31/1/2022).
Penyebaran Pandemi ini bukan saja di Dompu, ini terjadi di seluruh Indonesia. Sehingga pemerintah di masa pandemi mengambil keputusan terkait belajar mengajar dengan metode Daring.
Belajar mengajar dengan metode Daring ini sangat tidak maksimal bagi siswa-siswi sehingga berdapak pada menurunya pengetahuan Siswa-siswi.
Belajar mengajar dengan Metode Daring ada beberapa kendala mulai dari kurangnya ketersediaan jaringan internet bagi siswa-siswi yang ada di pelosok juga siswa-siswi yang tidak mampu otomatis tidak memiliki Handphone (HP) android.
"Selain ada beberapa kendala tersebut ada juga kendala lain seperti kurangnya pengawasan dari guru maupun orang tua", ungkapnya
Lanjut Kabid Dikdas "Mutu pendidikan Siswa-siswi itu harus terpenuhi secara maksimal dengan cara seperti peran dari guru melalui metode KBM tatap muka".
Metode KBM tatap muka guru akan memantau langsung sehingga mutu pendidikan Siswa-siswi terpenuhi dan pengetahuannya juga akan tambah meningkat.
Juga Dinas Dikpora menggenjot untuk meningkatkan kwalitas literasi numerasi yakni pengetahuan dan kecakapan mengajar bagi guru kepada Siswa-seswi.
"Cara ini ada dalam program inovasi kemitraan Indonesia dengan Australia dan saya salah satu fasilitator di Kabupaten Dompu sampai sekarang," Tutupnya. (JD)