masukkan script iklan disini
Dompu - Pada rapat koordinasi, evaluasi program tahun 2021 dan perencanaan kegiatan tahun 2022 dalam rangka mendukung Program Pemerintah Kabupaten Dompu melalui JARA PASAKA (Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan) menuju DOMPU MASHUR (Mandri, Sejahtera Unggul dan Religius) yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Selasa (15/12/2021).
Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST. MT menyarankan kepada Distanbun untuk meninjau kembali program kerja selama ini, terutama mengevaluasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Ini dilakukan agar tidak ada lagi Gapoktan ‘Abal-abal’ yang sering menimbulkan masalah terkait penyaluran bibit dan pupuk,” ungkap Wabub.
Syahrul mengakui, Distambun merupakan dinas yang menjadi titik berat pelaksanaan program Jara Pasaka terutama dibidang Tanaman Jagung, Porang dan Padi. “Mari kita evaluasi kembali, mulai dari memperbaiki sistem kerja, sampai mengevaluasi Gapoktan,” ungkapnya.
Cara kerjanya kata Wabub, dimulai dari memisahkan Gapoktan Tadah Hujan, Irigasi Tehnis dan Gapoktan Tegalan agar bantuan tepat sasaran.
“Seharusnya di lahan irigasi tehnis di musim hujan seperti saat ini, tidak boleh mendapatkan bibit jagung, karena otomatis dilahan tersebut ditanami padi. Harusnya kelompok tani tegalan dan tadah hujan yang mendapatkan bibit jagung,” kata Wabub.
Setelah dilakukan pemisahan dan pembagian kelompok tani, dilanjutkan dengan menginventarisir legalitas Gapoktan, kemudian melakukan pengawasan kebenaran bahwa bibit tersebut ditanam atau tidak.
“Pengawasan ini perlu, karena banyak pupuk dan bibit jagung yang dibawa untuk ditanam di gunung dan bahkan dijual. Ini yang menjadi masalah, sehingga timbul demostrasi dan terjadinya banjir di daerah ini,” ujarnya.
Wabub ; Kita Harus Memberi Petujuk Ke Petani Kita, Agar Petani Kita Melakukan Pola Tanam Yang Baik & Benar |
Setelah melakukan pengawasan, Distambun disarankan untuk memperhatikan pola tanam yang baik dan benar, sehingga hasil produksi pertanian Masyarakat Menikat dengan Pola Tanam “Perhatikan juga kebutuhan pupuk disektor Perikanan,” saran singkatnya.
Wabub menambahkan, ketika semua hal tersebut dilaksanakan atau di terapkan maka akan mengurangi illegal loging atau pengerusakan hutan dan gunung. “Sekali lagi, jangan mengajukan kebutuhan pupuk dan bibit untuk kebutuhan di hutan dan gunung,” tegas Wabub.
Jika ada Gapoktan yang mengajukan kebutuhan bibit dan pupuk di hutan dan gunung, Wabub menyarankan untuk tidak mengindahkannya. “Kalau kita berikan bibit dan pupuk pada mereka, sama saja kita mendukung illegal loging. Ini sangat aneh” ujar Wabub.
Kondisi Hutan dan Gunung di Bumi Nggahi Rawi Pahu yang telah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, Wabub berjanji akan melakukan penghijauan dengan menanam pohon produktif seperti buah-buahan "satu kali tanam berkali-kali panen" dengan melibatkan Masyarakat, dan Pemerintah yang akan sama-sama melakukan pengawasan. “Nanti, hasilnya akan dimanfaatkan oleh Masyarakat itu sendiri untuk meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga”, jalas Wabub.
Sebelumnya, Plt. Kadis Pertanian dan Perkebunan Ir. Syamsuddin mengatakan rapat evaluasi kerja dan perencanaan program tahun 2022 tersebut bertujuan untuk meninjau kembali Gapoktan-gapoktan yang ada untuk meminimalisir masalah kedepanya. “Data revitalisasi Gapoktan di Dompu sedang ditunggu oleh Kementerian Pertanian untuk dijadikan landasan penyaluran bantuan pertanian,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak kepada seluruh Kepala Bidang, kepala Seksi dan Kepala Unit Pelayanan Tehnis Dinas (UPTD) Distanbun untuk segera menyediakan data Gapoktan yang baik dan benar.“Mari kita bekerja agar menjadi aparatur yang amanah menuju Dompu Mashur,” ajaknya.
Rapat evaluasi program kerja Distanbun berjalan dengan lancar yang dihadiri seluruh Kepala Bidang, Kepala UPTD dan Koordinator Penyuluh Pertanin Kabupaten Dompu. (JD)